small

Rabu, 29 Januari 2014

Mengantar Mayit

Mengantar Mayit
Lailatul Kiptiyah

sekawanan burung
beriringan menuju langit
di petang yang murung
sebagian bulu-bulunya luruh, menerpa kafan sang mayit

sang mayit yang sepi dari pengantar
hanya kesiur angin petang mengembusi pucuk-pucuk lontar
rerumput dan tanah di sekitarnya nampak garing
pangantar tak seberapa itu terus mendaraskan
doa-doa hening
ke sebuah liang sunyi lagi sempit
jasad sang mayit di turunkan
tanah-tanah yang terberai segera di timbunkan
: maka sempurnalah pemakaman

petang semakin tenggelam di ufuk paling nun
ketika talqin terlantun
al-fatihah, al-fatihah
“semoga jarak kepadaMu tertempuh sudah”

Maret, 2012


Sumber : kumpulankaryapuisi.blogspot.com

Rabu, 22 Januari 2014

HUJAN

HUJAN
Daman Surachman

hari ini tak ada senja
sebab hujan menggila
bagai beling kaca
jatuh diatas genting
dan bumi hadapku
jadi purba
jadi hutan rimba
jadi hewan dan jadi mutiara
dan suara
berwarna seribu irama
dan malam-malam gluduk bertalu-talu
jadi cerita keluargaku di pagi buta

hari ini tak ada pagi juga
tak ada senyum mentari
tak ada
sebab hujan terus menggila
hanya tahu itu senja itu pagi jam yang bicara
dan kita tak usah kecewa
sebab Allah menunjukkan kekuasaanNya
sebab Allah menunjukkan keberkahanNya
hari ini
turun hujan tiada henti
air membumi
banjir menanti
kita diuji untuk berhati

Kemayoran,Jan 2013


Sumber : kumpulankaryapuisi.blogspot.com

Rabu, 15 Januari 2014

Kematian

Kematian
Buat : Iyu
Daman Surachman

Jika daun jauh
Kepada siapa aku mengadu ?
Teramat sendu
Nasib dipermainkan sang waktu

Aku ikhlas dalam tanganMu

Dan ketika malaikat turun
Dari tangga sang waktu
Jangan menangis terus, Ya.

Jakarta, jan 2013


Sumber : kumpulankaryapuisi.blogspot.com

Rabu, 08 Januari 2014

Surat cinta

Surat cinta
Freddy santoso

aku tau tak ada yang abadi di dunia..
Tapi akan kucoba menyusun dan merangkainya hingga usia menghabisiku..
dan kucoba menjaganya hingga sang fajar terbit dari barat esok pagi...

Kasih, jika kau pinta..
Aku rela terjun dari tebing setinggi Himalaya dan curamnya sedalam neraka Jahanam,
Yang butuh waktu bertahun_ tahun jatuh sampai didasarnya..

Tapi,
Apa gunanya pengorbanan itu jika akhirnya aku mati..?
Aku tak bisa melihat senyum tipis indah dibibirmu..
Tak bisa lagi merasakan belaian lembut kehangatan dari lentiknya jari2 manismu..
dan tak bisa lagi menatap sorot matamu yang membuat binatang hina ini terbujur kaku bila dihadapanmu..

Kau tau..?
Sehela nafasmu adalah sejuta nyawa dalam raga ini..
Sekali ucapan namaku dari bibirmu adalah bius yang melumpuhkanku ribuan hari sehingga pikiranku koma untuk memikirkan hal lain selain dirimu..

Jika airmata ini dapat menetes,
Atlantik sekalipun takkan sanggup untuk menjadi wadahnya...
Luasnya galaksi dan tata surya tak cukup luas untuk menampung banyaknya untaian kata betapa aku sangat jatuh cinta padamu,..

Kasih,..
Saat mata bertemu mata, asmara ini berada pada puncaknya dalam sekejap.....
Gemuruh bagai badai menggoyahkan jantungku dan memaksanya untuk roboh..
Tetesan peluh mengucur deras namun raga ini sedingin bongkahan es di utara...


Panasnya api asmara bagai timah panas yang tertanam didadaku..
Mengoyak dan merobek setiap apa yang dilewatinya....

Sayap cinta ini mulai patah,
Tak satupun dari bulunya tersisa..
Patah karena malaikat kecil itu menarik busurnya dan melepaskan anak panah kearah dan tempat yang salah..

Hati mereka yang tertembus,
Tapi aku disini yang merasakan sakitnya
Sehingga aku serasa mati..

dan remuk sudah kepingan hati ini..
Aku tak yakin ada yang bisa merangkainya kembali..
Hanya bisa teriak layaknya iblis yang terkurung dalam jeruji kesendirian dan tanpa setitik cahaya apapun..
Hanya bisa memendam amarah yang tumbuh menjadi bayangan kebencian yang akhirnya melahirkan dan bermetamorfosis menjadi sebuah ketakutan untuk memulai semua yang berhubungan dengan hati...

Kasih,
Sangat ingin kukirimkan Surat Cinta ini untukmu....
agar kau bisa mengerti kenapa aku berakhir dalam seutas tali dipintu kamarku...
Karena lebih baik aku buta bila melihat kau ber ijab dengan yang lain...
lebih baik aku tuli jika mendengar kabar baik tentang kebahagiaanmu dengan bajingan lain selain aku...
dan aku lebih baik terkubur jika semua itu telah terjadi...
Tapi biarlah semua menjadi tanda tanya dalam pikiran mu, pikiran mereka juga orang tua ku...
agar kau dan juga mereka tak tau kenapa aku kehilangan kewarasanku..
Tak menyalahkanku karena begitu bodoh telah mencintaimu dengan sangat....

27 Januari 2011


Sumber : kumpulankaryapuisi.blogspot.com

Rabu, 01 Januari 2014

Semuanya Telah Menetes Untukmu Kemarin

Semuanya Telah Menetes Untukmu Kemarin
Freddy Santoso

jariku rapuh karna lelah menghitung bintang dilangit..
Mataku buta karna tak berhenti pandangi indah rembulan..
Disana seperti telah terukir manis wajahmu..
Tak berkedip mataku menatap mata yang berbalut lentik itu,
disana kullihat sebuah takdir...
Takdir yang hingga kini masih membayangi harapan namun menyayat hati,
takdir yang takkan lekang termakan oleh waktu,
takkan layu oleh terik matahari,
takkan pernah padam seperti bintang,
dan takkan pernah pupus walau raga telah ditelan bumi..

Tapi,
takdir itu telah kalah oleh kenyataan..
Kenyataan yang memaksa takdir itu takkan pernah terwujud sekalipun 1000 malaikat turut memohon..
Kenyatan yang membuat takdir itu kini menjadi mimpi buruk dan terus menerus menyakiti...

Dalam sadar, kenangan yang menghujam jantungku,
dalam lelap, rangkaian mimpi yang mengiris iris perasaanku...

Aku tak menangis,
bukan karna aku kuat untuk tegar dan tak bersedih..
Tapi karna sudah tak ada lagi sisa airmata yang bisa mengalir...
Semuanya telah menetes untukmu kemarin....

14 Juli 2012


Sumber : kumpulankaryapuisi.blogspot.com