Sumber : karyapuisi.com
Rabu, 30 April 2014
Kuharap Engkau akan Mengerti
Kuharap Engkau akan Mengerti
Muhammad Zakaria
Bagaimana lagi ku harus mengungkapkan
Bila engkau selalu tidak percaya
Bagaimana lagi ku menjelaskan
Bila engkau selalu menganganggap canda belaka
Kuharapkan engkau dapat mengerti
Kuharapkan engkau dapat memahami
Kuharap engkau dapat merasakan
Betapa pedihnya hati ini engkau jadikan
Aku begitu serius
Namun, engkau meragukan itu
Kutanya mengapa?
Engkau malah terdiam tanpa kata
Semoga engkau kan mengerti
Arti dari rasaku ini
Kuharap engkau dapat menyadari
Kalau aku kan selalu ada di sini bersamamu.
19-Jun-2012
www.kabarindonesia.com
Sumber : karyapuisi.com
Rabu, 23 April 2014
Jalan Masih Panjang
Jalan Masih Panjang
Nurul Ilmi El-Banna
Jalanku masih panjang membentang
Bersilang di tikungan tajam
Walau engkau pulang sebelum aku datang
Aku tetap bertahan mencipta ruang-ruang kosong, mengisi kehidupan
Jalanku masih panjang
Di balik musim yang berguguran dari langit-langit kalender
Aku merenda lingkaran tak berujung
Meniti jalan pada lengkung hidup
Senantiasa berucap sepi ; sunyi
Jalan masih panjang
Aku hanya gugur daun yang ditelanjangi alam
Merangkak untuk berjalan sepadan dengan orang-orang
Dan, jalanku terus saja masih panjang
Tanpa tahu di mana ia akan berhenti merentang
Jogja, 06 Juli 2012
http://oase.kompas.com/read/2012/07/21/22340013/Sajak-Sajak.Nurul.Ilmi.El-Banna
Sumber : karyapuisi.com
Rabu, 16 April 2014
Bertahan di Balik Kesakitan
Bertahan di Balik Kesakitan
Masrur Tok
Tak kuasa aku dengar keluhanmu. Tak tega aku dengar kesahmu. Ingin rasanya aku meringankan beban yang kamu rasa.
Aku rela kalau sakitmu itu aku saja yang rasa. Aku tau apa yang sedang kamu rasakan. Meski aku sendiri tidak merasakannya. Tapi aku tak punya daya untuk meringankannya.
Di sela senyummu, aku tau kamu menyimpan rasa sakit yang begitu menyiksamu. Namun kamu tetap tegar di saat semua orang tak tau apa yang sedang kamu rasakan. Bahkan orang berpikir kamu hanya bersandiwara. Hanya ingin mencari simpati orang saja. Tapi kau hanya tersenyum mendengarnya. Walau sebenarnya hatimu sakit dengan kata-kata mereka. Berjuanglah demi hidupmu. Karena akan ada kebahagiaan yang menantimu.
03-Jul-2012
www.kabarindonesia.com
Sumber : karyapuisi.com
Rabu, 09 April 2014
Tuhan Sudah "Tiada"
Tuhan Sudah "Tiada"
abahDifa
Tuhan sudah "tiada" katanya
Katanya posisi Tuhan kosong
Sehingga berbuatlah sekehendaknya
Karena Kita tidak akan dihisab
Itu kata si Boy yang tidak pernah mencicip solat
Kata si Nur lain lagi
Dia berhenti solat dan berdoa karena tidak kuat
Sudah merasa cape solat namun doa belum di ijabat
Tapi keduanya sepakat...
keduanya sepakat kalau umur akan berhenti di tempat
Keduanya sepakat hidup pasti sakit dan sekarat
Keduanya sepakat orang baik harus mendapat tempat
Keduanya sepakat tidak bisa bikin air dan udara yang dipakai megap-megap
Tuhan sudah "tiada" katanya
Si boy senang merasa bebas
Bebas seperti hewan tanpa baju, celana dan rasa malu
Merumput semaunya walau sudah ada warning "Danger"
Apesnya, si Boy terkilir karena over menggilir
Sehingga harus antri nyantri di pak Mantri
Si Nur lain lagi
Kini dia sibuk mengoleksi ayam putih dan ayam hitam
Dia jadi penadah bunga-bungaan dan kemenyan
Suka menyendiri dan wisata religi ke tempat sepi
Apesnya, si Nur masuk angin ketika semedi sampai harus diinjeksi
Tuhan sudah "tiada" katanya
Dalam sakit si Boy dan si Nur berfikir
Apakah hidup ini akan berakhir
Hanya karena salah semedi dan terkilir
Ah... , terlalu remeh jika hidup hanya begini
Tapi kalau memang jadi mati, bagaimana nasib si Putri
Bagaimana dengan teori-teori yang belum dihargai
Masuk dalam peti terkunci seorang diri
Ah... , terlalu remeh jika hidup hanya begini
Si Boy sudah takut tak berbusana apalagi tak bercelana
Itu hasil akhir wejang pak Mantri
Si Nur terpaksa menjual semua koleksi
Karena takut bertemu lagi jarum injeksi
Dalam sakit si Boy dan si Nur berfikir
Betapa indahnya jika hidup tak berakhir
Betapa indahnya jika masih bisa bertemu si Putri
Betapa indahnya jika masih bisa menerima premi teori-teori
Betapa indahnya jika masih bisa bertemu teman relasi
Tidak lenyap ditelan bumi
Kalau begitu Tuhan, aku koreksi
Karena Aku masih mau hidup setelah ini
Masih Inggin kembali menikmati seluruh yang pernah aku cicipi
Engkau jangan dulu mati
Biarkan aku mengejar mimpi memburu janji surga-Mu nanti
abahDifa.blogspot 17/12/12
Sumber : karyapuisi.com
Rabu, 02 April 2014
SAJAKMU MENGASAH RINDU
SAJAKMU MENGASAH RINDU
:Imam Jazuli Larat
* Ebed JA
Kenalkan aku dengan sajakmu
Sebelum langit kembali membiru
Sebab ada rindu yang tak dapat kubunuh
Dalam puisimu
Setelah ku kenal dengan sajakmu
Huruf yang kau asa
Dari rasa dan kisah
Menjemput setitik embun
Dalam tubuh kemarau yang setia menunggu hujan
Annuqayah, 11 09 2012
Sumber : karyapuisi.com
Langganan:
Postingan (Atom)