small

Rabu, 19 Juni 2013

Puisi Rindu untuk Ibu

Puisi Rindu untuk Ibu

Bunda
kemana lagi aku bersandar
bermanja-manja
di antara musim basah ini
aku hanya mendengar langkahmu
di antara gerimis sore
kala dulu
aku mencabut ubanmu
dan menghitungnya
bersamaan
mengajarkanku berhitung

Aku sedih
jika nanti musim kering
ubanmu sembrautan
merasa tua
lalu malu menolehku
karena di antara gerimis sore itu
kau selalu bertanya
“aku masih mudakan nak?”
jawabku senyum

Aku tak tega
melihatmu sedih meratapi ketuaan
yang di jarah waktu
tunggu aku dipersimpangan
tempat perpisahan kita dulu
akhir musim basah ini
aku akan memanen ubanmu 

-Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).-


gambar: jalanpanjang.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar