Samar terlihat di antara bayang-bayang putih lembaran awan yang timbul dan menghilang.
Seperti diriku yang menantikan keajaiban akan hadirmu di sini ......
Engkau telah mewarnai hatiku begitu indahnya walau hanya sekejap saja.
Di antara semua kata yang tak bisa mengungkap tabir dari dalam makna ceruk hati
Di antara diam yang mengiringi desis angin malam,
Seperti diriku yang menantikan keajaiban akan hadirmu di sini ......
Engkau telah mewarnai hatiku begitu indahnya walau hanya sekejap saja.
Di antara semua kata yang tak bisa mengungkap tabir dari dalam makna ceruk hati
Di antara diam yang mengiringi desis angin malam,
Kucoba menyapamu dalam diam ...
Kucoba menunggumu dalam hening,
Kucoba mencumbumu dalam ketiadaan ....
Titian langkah ini sepertinya tidak pernah berakhir ....
Titian langkah ini sepertinya tidak pernah berakhir ....
Perjalanan hidup ini sepertinya terus bergulir begitu saja,
Metafora pagi hanyalah ilusi dari cahaya bintang yang berpendar lebih terang dari malam-malam panjang,
Jejak jejak itu pun akan tersapu oleh angin dan menjadi debu ....
Di sini ku hanya bisa merangkai kata,
Jejak jejak itu pun akan tersapu oleh angin dan menjadi debu ....
Di sini ku hanya bisa merangkai kata,
Karena tak ingin kutumpahkan segala rasa yang membuncah dalam dada ini di antara kedua telingamu,
Karena mencintaimu adalah kesalahan terindah dalam hidupku ...
Aku tahu dan aku cukup mengerti bahwa memilikimu ibarat punguk yang merindukan rembulan ....
Aku tahu dan aku cukup mengerti bahwa memilikimu ibarat punguk yang merindukan rembulan ....
Sepertinya kita tak akan pernah bersatu karena terlalu banyak perbedaan di antara kita ...
Cukup di sini, cukup dalam hati ini aku menari bersamamu
Cukup di sini, dalam mimpiku aku memelukmu seperti kekasih
Aku mengerti, bahwa kupu-kupu lebih indah sayapnya
Cukup di sini, cukup dalam hati ini aku menari bersamamu
Cukup di sini, dalam mimpiku aku memelukmu seperti kekasih
Aku mengerti, bahwa kupu-kupu lebih indah sayapnya
Bila disandingkan bersama cahaya matahari bukan gulitanya malam,
Hanya satu pintaku kepadamu,
Tersenyumlah, karena itu yang menegarkan kesendirianku.
Dari: "(¯Dyan´¯)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar