Rabu, 31 Juli 2013
Kenang Kenangan
ketika dunia mengingatkan kenangan
pohon yang bergoyang di taman
kerikil yang setia di jalanan
akan mengembalikan ingatan
yah....
kita begitu mesra dimasa lalu
kita tanamkan kisah di setiap jejak
yang kita yakini berbuah kebersamaan
apa yang kita tanamkan di masa silam
kini hanya berbuah kerinduan
yang entah pada siapa
akhirnya kita tanamkan kesetiaan
Ferdinaen Saragih (2011: Bandung).
Jejak Bulan
aku telah kehilangan jejak bulan
keasikan menyusuri rimba di harum tubuhmu
kaupun tak mengingatkanku untuk lekas pulang
menyulam reruntuhan malam
yang berulang kali kita porak-porandakan
apakah kau tak inginkan aku pulang?
meninggalkan kegelapan malam
yang selalu kita ciptakan di sini
ah, kenapa kau tak mengingatkanku,
akankah selamanya samar?
sedangkan bulanku mampu menerangiku
celaka, jika kupaksa bergegas selepas ini
setibaku sudah pasti pagi, bulankupun tak ada lagi
Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).
Rabu, 24 Juli 2013
Melepas Kenangan
bukankah kita telah menobatkanya
menjadi sebuah kenangan
lalu melepasnya dengan lapang
pada waktu yang sulit
beradu pada sebuah senja
ditelan malam
menjadikannya tiada
tak perlu ada duka
kita relakan saja
pada sebuah keiklasan
kenangan hanyalah kenangan
yang tak mungkin terulang
kita ucapkan saja
selamat tinggal
dan selamat jalan
semoga saja kabut
yang menjadikannya kenangan
tak terulang di masa mendatang
Ferdinaen Saragih (2011: Bandung).
Rabu, 17 Juli 2013
Doa Pagi
kusimpan Tuhan dalam hati
dalam puisi semoga bisa abadi
kulafalkan doa setiap pagi
disaat embun dan mentari
masih khusuk dalam sepi
semoga saja tak ada terlewat hari
sebuah rindu dalam diri
aku ingin memelukmu pagi ini
tapi Tuhan, entah sedang pergi
atau asyik menyibukkan diri
hal itu tidak terlalu nyalang kupahami
dalam puisi ini adalah kata hati
dalam pencarian kesana-kemari
Semoga Tuhan berkenan di hari
menerima persembahan puisi
di saat embun dan mentari
masih khusuk dalam sepi
Ferdinaen Saragih (2011: Bandung).
dalam puisi semoga bisa abadi
kulafalkan doa setiap pagi
disaat embun dan mentari
masih khusuk dalam sepi
semoga saja tak ada terlewat hari
sebuah rindu dalam diri
aku ingin memelukmu pagi ini
tapi Tuhan, entah sedang pergi
atau asyik menyibukkan diri
hal itu tidak terlalu nyalang kupahami
dalam puisi ini adalah kata hati
dalam pencarian kesana-kemari
Semoga Tuhan berkenan di hari
menerima persembahan puisi
di saat embun dan mentari
masih khusuk dalam sepi
Ferdinaen Saragih (2011: Bandung).
Rabu, 10 Juli 2013
Mengejar Mimpi
“siapa yang kau temui di balik belantara ini?”
bisik daun
“mimpi”
ucapku
bunda telah melahirkanku penuh mimpi
jadi aku harus menemuinya
detik ini juga
sebap hari mudaku
akan pergi
semasa lagi
- Ferdinaen Saragih (2009: Ruang Karya). -
bisik daun
“mimpi”
ucapku
bunda telah melahirkanku penuh mimpi
jadi aku harus menemuinya
detik ini juga
sebap hari mudaku
akan pergi
semasa lagi
- Ferdinaen Saragih (2009: Ruang Karya). -
Rabu, 03 Juli 2013
Sakau Gengsi
Sakau Gengsi
telah kujelajahi antara pulau-pulau
di hotelhotel, restoran
tak ada kutemukan negriku
hilang setelah melewati perkampungan
yang tak terjamah kemajuan
ini bukan negriku
aku telah melewati perbatasan
namun kenapa orangorangnya sama saja
persis sepertiku
tak berambut pirang seperti orang asing
di situ tertulis flower hotel
di sana restouran
dengan open closenya
ternyata bangsaku di jajah lagi
oleh sakau gengsi yang parah
-Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).-
telah kujelajahi antara pulau-pulau
di hotelhotel, restoran
tak ada kutemukan negriku
hilang setelah melewati perkampungan
yang tak terjamah kemajuan
ini bukan negriku
aku telah melewati perbatasan
namun kenapa orangorangnya sama saja
persis sepertiku
tak berambut pirang seperti orang asing
di situ tertulis flower hotel
di sana restouran
dengan open closenya
ternyata bangsaku di jajah lagi
oleh sakau gengsi yang parah
-Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).-
Langganan:
Postingan (Atom)