small

Tampilkan postingan dengan label terlambat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label terlambat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Mei 2013

Di Tepi Pantai

gambar: benedictachandra.blogspot.com



(1) Di Tepi Pantai

siapa menerka kita buih ombak yang berkejar di gigir pantai
bergulung-gulung datang dan pergi, lagi dan lagi
siapa mengira kita camar yang menari di dermaga itu
berterbangan di langit lembayung

gadis yang duduk di tepi pantai itu memandang laut dengan seutas senyum dan segelas airmata



Jakarta, 28 November, 2011
@mentarimeida



(2) Seperti Debu

seperti debu di ujung sepatu
atau yang sekadar hinggap di helai-helai rambutmu
kau lihat sekilas
lantas kau kibas
berlalu, tak berbekas

aku itu bagimu



Bekasi, 18 September, 2011
@mentarimeida




(3) Sandera

Aku membenci ingatan-ingatan yang datang tanpa undangan.
Ingatan yang seketika membuat aku kehilangan kaki.
Dan mulut menjadi pintu yang kehilangan kunci.
Jiwaku tersandera di separuh malam.


Jakarta, 25 Agustus, 2011
@mentarimeida




(4) 16.07.11

maka baringkan jasadku di luas angkasa
akan kupeluk ingatan dan namamu
sebagai kenangan yang antara pernah dan tak pernah kumiliki
namun ada

dan bangunkan aku lagi dengan kecupmu yang bercahaya
di garis pantai dengan lembayung senja
kutemui kau lagi
janji


Bekasi, 16 Juli, 2011
@mentarimeida




(5) Terlambat

Kenapa datang
Ketika ikat sudah menjadi hambat

Rasaku tak bisa terus menunggu
Untuk dijadikan tawanan

Sementara kau bersemayam saja
Antara dua ingin yang dilema

Ketika aku bukan pilihan
Sibukku membunuhmu
Dan mencari teman berduka



Bekasi, 29 Juni, 2011
@mentarimeida


Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com

Rabu, 01 Mei 2013

Jemputan Yang Datang Terlambat

gambar: papapz.com

(1) Jemputan Yang Datang Terlambat


semisalnya, kau tidak datang terlambat malam itu, mungkin kita menggenapi sabit jadi purnama. sehingga jalanan kita benderang sampai di tujuan.

malam itu hujan tak turun, tapi aku tak mungkin menunggu jemputan yang datang terlalu lama. hingga sampai ada yang datang menawarkan tumpangan, dan aku terlalu letih berdiri sendiri ini, ingin bersandar di tempat yang nyaman.

nanti ketika pagi datang dan kau sadari aku tak di sana lagi, jangan kau katakan dan tanyakan;
mengapa aku meninggalkan

Thursday, August 23, 2012
@mentarimeida 


(2) Barangkali

ada kalanya aku ingin buta
agar tak perlu membaca kata
dalam puisi atau surat cintamu
untuk pelacur jalanan

barangkali aku juga ingin
tuli
agar gema namanya dalam rumah kita
lenyap selamanya

atau mati saja
agar usai semuanya



Jakarta, 14 April, 2012
@mentarimeida 


(3) Kereta

sakit akan ingatan-ingatan masa lalumu
adalah kereta di peron stasiun.
pergi lalu kembali.
lagi dan lagi.

dan aku ialah bangku tunggu
di peron itu.
selalu di situ, menunggu
meski berdebu dan selalu ditinggalkan.



Jakarta, 14 April, 2012
@mentarimeida 


(4) Jatuh Cinta Sekali Lagi

apa kita perlu jatuh cinta sekali lagi?
untuk jatuh tanpa ragu, seperti rintik hujan.
jatuh tanpa penuh tanda tanya.

perlukah aku jatuh cinta lagi?
pada tubuhmu, belantara rahasia.
pada jalan berlubang, tanpa lampu jalan


Jakarta, 19 Maret 2012
@mentarimeida 


(5) Kuutus Rindu
kuutus rindu untuk menjemput matamu
biar kumiliki purnama untuk malam ini
kuutus rindu menjelma ombak
agar perahumu segera pulang ke dermaga

rintik hujan mengetuk jendela
mengabarkan kisah resah



Jakarta, 24 Februari, 2012
@mentarimeida 


Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com