small

Tampilkan postingan dengan label kereta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kereta. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Mei 2014

Kereta

Kereta
Sitok Srengenge

1

Sendiri di Stasiun Tugu,
entah siapa yang ia tunggu
Orang-orang datang dan lalu,
ia cuma termangu
Sepasang orang muda berpelukan
(sebelum pisah) seolah memeluk harapan
Ia mendesis,
serasa mengecap dusta yang manis
Kapankah benih kenangan pertama kali tumbuh,
kenapa ingatan begitu rapuh?
Cinta mungkin sempurna,
tapi asmara sering merana
Ia tatap rel menjauh dan lenyap di dalam gelap
: di mana ujung perjalanan, kapan akhir penantian?
Lengking peluit, roda + roda besi berderit,
tepat ketika jauh di hulu hatinya terasa sisa sakit

2

Andai akulah gerbong kosong itu,
akan kubawa kau dalam seluruh perjalananku
Di antara orang berlalang-lalu,
ada masinis dan para portir
Di antara kenanganku denganmu,
ada yang berpangkal manis berujung getir
Cahaya biru berkelebat dalam gelap,
kunang-kunang di gerumbul malam
Serupa harapanku padamu yang lindap,
tinggal kenang timbul-tenggelam
Dua garis rel itu, seperti kau dan aku,
hanya bersama tapi tak bertemu
Bagai balok-balok bantalan tangan kita bertautan,
terlalu berat menahan beban
Di persimpangan kau akan bertemu garis lain,
begitu pula aku
Kau akan jadi kemarin,
kukenang sebagai pengantar esokku
Mungkin kita hanya penumpang,
duduk berdampingan tapi tak berbincang,
dalam gerbong yang beringsut
ke perhentian berikut
Mungkin kau akan tertidur dan bermimpi tentang bukan aku,
sedang aku terus melantur mencari mata air rindu
Tidak, aku tahu, tak ada kereta menjelang mata air
Mungkin kau petualang yang (semoga tak) menganggapku tempat parkir
Kita berjalan dalam kereta berjalan
Kereta melaju dalam waktu melaju
Kau-aku tak saling tuju
Kau-aku selisipan dalam rindu
Jadilah masinis bagi kereta waktumu,
menembus padang lembah gulita
Tak perlu tangis jika kita sua suatu waktu,
sebab segalanya sudah beda
Aku tak tahu kapan keretaku akan letih,
tapi aku tahu dalam buku harianku kau tak lebih dari sebaris kalimat sedih

http://oase.kompas.com/read/2012/08/05/13030471/Puisi-puisi.Sitok.Srengenge


Rabu, 20 November 2013

KERETA

KERETA
Mentari Media

sakitakaningatan-ingatanmasalalumu
adalahkereta di peronstasiun.
pergilalukembali.
lagidanlagi.

danakuialahbangkutunggu
di peronitu.
selalu di situ, menunggu
meskiberdebudanselaluditinggalkan.

Jakarta, 14 April, 2012


Sumber : kumpulankaryapuisi.blogspot.com

Jumat, 03 Mei 2013

Di Pantaiku

gambar: kantonglaci.blogspot.com


(1) Di Pantaiku

tak perlu kau mengerti tiap butir pasir di pantaiku
atau coba membaca debur ombak yang mengirimmu

di sana
rebah saja, bersarang
kupeluk kau selamanya



Jakarta, 20 Juni, 2011
@mentarimeida




(2) Seperti Angin

dan kamu tiba-tiba saja menjelma angin sore, menyapa daun-daun tua yang kesepian, menguning dan hampir gugur di pucuk dahan itu. helai-helai daun yang hampir kehilangan percaya, tak berdaya.

seperti juga angin, kau mengantarkan sejuk, hingga aku senang berdansa dalam bola matamu yang serupa kolam. tak habis-habis menggenang, bayangku padamu.

Friday, June 10, 2011@mentarimeida


(3) Kereta

bukan kah kita selalu menunggu di stasiun, menanti kereta yang datang. lalu kau bilang tak mengerti tentang kisah perjalanan kereta yang datang, menjemput sekaligus menjauhi. kita menunggu kereta yang satu tujuan. tapi mungkin saja ditengah perjalanan ada kisah yang harus diputuskan, sehingga sebelum pagi datang lagi kita sudah berbeda arah. entah kau yang turun lebih dahulu di stasiun depan, atau mungkin juga aku.


Wednesday, June 1, 2011
@mentarimeida




(4) Mentari Akhir Mei

kutinggalkan saja biru
perjalanan lalu
di senjasenja yang terbakar
meluruhlah segala tangis
rupamu

biar terbenam jingga
membawa kisah
"esok pagi juga datang lagi," katamu
mengirim burung bernyanyi
percaya saja

menutup cerita
denganmu
semoga berbahagia



Jakarta, 31 Mei, 2011
@mentarimeida




(5) Di Kotamu Semoga Kau Ingat Aku

Kutitipkan cinta di kantung kemejamu. Dekat ke dadamu. Hati. Semoga terus berdegup seiring detak jantungmu. Lalu kau ingat aku. Di kotamu.

Semoga tak luntur katunmu yang biru. Menyerap peluhpeluh perjalanan. Cinta yang kusisipkan itu akan mengerti. Merasai juga aku. Bekal untukmu membahagiakan nanti.




Bekasi, 21 May, 2011
@mentarimeida


Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com

Rabu, 01 Mei 2013

Jemputan Yang Datang Terlambat

gambar: papapz.com

(1) Jemputan Yang Datang Terlambat


semisalnya, kau tidak datang terlambat malam itu, mungkin kita menggenapi sabit jadi purnama. sehingga jalanan kita benderang sampai di tujuan.

malam itu hujan tak turun, tapi aku tak mungkin menunggu jemputan yang datang terlalu lama. hingga sampai ada yang datang menawarkan tumpangan, dan aku terlalu letih berdiri sendiri ini, ingin bersandar di tempat yang nyaman.

nanti ketika pagi datang dan kau sadari aku tak di sana lagi, jangan kau katakan dan tanyakan;
mengapa aku meninggalkan

Thursday, August 23, 2012
@mentarimeida 


(2) Barangkali

ada kalanya aku ingin buta
agar tak perlu membaca kata
dalam puisi atau surat cintamu
untuk pelacur jalanan

barangkali aku juga ingin
tuli
agar gema namanya dalam rumah kita
lenyap selamanya

atau mati saja
agar usai semuanya



Jakarta, 14 April, 2012
@mentarimeida 


(3) Kereta

sakit akan ingatan-ingatan masa lalumu
adalah kereta di peron stasiun.
pergi lalu kembali.
lagi dan lagi.

dan aku ialah bangku tunggu
di peron itu.
selalu di situ, menunggu
meski berdebu dan selalu ditinggalkan.



Jakarta, 14 April, 2012
@mentarimeida 


(4) Jatuh Cinta Sekali Lagi

apa kita perlu jatuh cinta sekali lagi?
untuk jatuh tanpa ragu, seperti rintik hujan.
jatuh tanpa penuh tanda tanya.

perlukah aku jatuh cinta lagi?
pada tubuhmu, belantara rahasia.
pada jalan berlubang, tanpa lampu jalan


Jakarta, 19 Maret 2012
@mentarimeida 


(5) Kuutus Rindu
kuutus rindu untuk menjemput matamu
biar kumiliki purnama untuk malam ini
kuutus rindu menjelma ombak
agar perahumu segera pulang ke dermaga

rintik hujan mengetuk jendela
mengabarkan kisah resah



Jakarta, 24 Februari, 2012
@mentarimeida 


Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com