berteman dengan secangkir rembulan
dan sepiring bintang yang tak begitu terang
aku hisap sebatang angan
yang tersandar pada kursi kehidupan
mengingatmu,
menggoreskan air mata dalam sanubari
menyayat nadi-nadi kepiluan
meresapkan kegalauan ke jantung
bersama buliran kerinduan
mengingatmu,
menerbangkan kenangan masa silam
saat menuntun langkah menantang keangkuhan
melompat meraih rajutan mimpi
menunduk bersama kesahajaan
ajari menari merendahkan hati
mengingatmu,
menegaskan kembali
petuah yang terikat kuat pada tiang hati
menjaga segenap jiwa
agar tetap tergembala dalam kebeningan mata air suci
mengingatmu,
terpercik bahagia
karena kutahu kau telah bahagia
dalam pangkuanNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar