CINTAKU PALSU
Rudi Setiawan
Cintaku pada-Mu seperti cendawan di musim penghujan
hanya tumbuh disaat aku butuh.
Rinduku pada-Mu penuh dengan kepalsuan
kusembunyikan dibalik topeng ketaatan
Kupuji diri-Mu dengan slogan-slogan kemunafikan
kupamerkan dengan sombong dan arogan
Kurayu diri-Mu dalam puisi-puisi palsu
kupahat pada dinding-dinding kosong jiwaku
Dengan bangga kusebut Kau sebagai kekasih
Tetapi aku memperlakukan-Mu seperti keranjang sampah
Tempat kubuang semua keluh kesah dan sumpah serapah
Wahai (yang kuanggap) Kekasih
Engkau tahu bahwa aku tak bisa bersungguh-sungguh mencinta-Mu
Engkau tahu bahwa aku hanya berpura-pura memuja-Mu
Engkau tahu bahwa dibalik sujudku tersimpan kepongahanku
Engkau tahu bahwa dalam persembahanku terselip racun kebencianku
Duhai (yang kupaksa) Kekasih
Saban hari Kau curahi aku kasih sayang-Mu
Dan saban hari pula aku mencaci maki diri-Mu
Setiap waktu Kau limpahi aku karunia-karunia-Mu
Dan setiap waktu pula aku berpaling dari-Mu
Wahai (yang kukira) Kekasih
Apatah pantas aku berlari dari-Mu
Apatah bisa aku bersembunyi dari-MU
Apatah mampu aku menghindar dari-Mu
Jika nanti Kau memanggilku
Perlakukan aku seperti kekasih-Mu
(meski hanya pura-pura)
Doha, 15 November 2009
Sumber : kumpulankaryapuisi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar