gambar: kantonglaci.blogspot.com |
(1) Di Pantaiku
tak perlu kau mengerti tiap butir pasir di pantaiku
atau coba membaca debur ombak yang mengirimmu
di sana
rebah saja, bersarang
kupeluk kau selamanya
Jakarta, 20 Juni, 2011
atau coba membaca debur ombak yang mengirimmu
di sana
rebah saja, bersarang
kupeluk kau selamanya
Jakarta, 20 Juni, 2011
@mentarimeida
(2) Seperti Angin
dan kamu tiba-tiba saja menjelma angin sore, menyapa daun-daun tua yang kesepian, menguning dan hampir gugur di pucuk dahan itu. helai-helai daun yang hampir kehilangan percaya, tak berdaya.
seperti juga angin, kau mengantarkan sejuk, hingga aku senang berdansa dalam bola matamu yang serupa kolam. tak habis-habis menggenang, bayangku padamu.
seperti juga angin, kau mengantarkan sejuk, hingga aku senang berdansa dalam bola matamu yang serupa kolam. tak habis-habis menggenang, bayangku padamu.
Friday, June 10, 2011@mentarimeida
Wednesday, June 1, 2011
(3) Kereta
bukan kah kita selalu menunggu di stasiun, menanti kereta yang datang. lalu kau bilang tak mengerti tentang kisah perjalanan kereta yang datang, menjemput sekaligus menjauhi. kita menunggu kereta yang satu tujuan. tapi mungkin saja ditengah perjalanan ada kisah yang harus diputuskan, sehingga sebelum pagi datang lagi kita sudah berbeda arah. entah kau yang turun lebih dahulu di stasiun depan, atau mungkin juga aku.
Wednesday, June 1, 2011
@mentarimeida
(4) Mentari Akhir Mei
kutinggalkan saja biru
perjalanan lalu
di senjasenja yang terbakar
meluruhlah segala tangis
rupamu
biar terbenam jingga
membawa kisah
"esok pagi juga datang lagi," katamu
mengirim burung bernyanyi
percaya saja
menutup cerita
denganmu
semoga berbahagia
Jakarta, 31 Mei, 2011
perjalanan lalu
di senjasenja yang terbakar
meluruhlah segala tangis
rupamu
biar terbenam jingga
membawa kisah
"esok pagi juga datang lagi," katamu
mengirim burung bernyanyi
percaya saja
menutup cerita
denganmu
semoga berbahagia
Jakarta, 31 Mei, 2011
@mentarimeida
(5) Di Kotamu Semoga Kau Ingat Aku
Kutitipkan cinta di kantung kemejamu. Dekat ke dadamu. Hati. Semoga terus berdegup seiring detak jantungmu. Lalu kau ingat aku. Di kotamu.
Semoga tak luntur katunmu yang biru. Menyerap peluhpeluh perjalanan. Cinta yang kusisipkan itu akan mengerti. Merasai juga aku. Bekal untukmu membahagiakan nanti.
Bekasi, 21 May, 2011
Semoga tak luntur katunmu yang biru. Menyerap peluhpeluh perjalanan. Cinta yang kusisipkan itu akan mengerti. Merasai juga aku. Bekal untukmu membahagiakan nanti.
Bekasi, 21 May, 2011
@mentarimeida
Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com
Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar