gambar: papapz.com |
(1) Jemputan Yang Datang Terlambat
semisalnya, kau tidak datang terlambat malam itu, mungkin kita menggenapi sabit jadi purnama. sehingga jalanan kita benderang sampai di tujuan.
malam itu hujan tak turun, tapi aku tak mungkin menunggu jemputan yang datang terlalu lama. hingga sampai ada yang datang menawarkan tumpangan, dan aku terlalu letih berdiri sendiri ini, ingin bersandar di tempat yang nyaman.
nanti ketika pagi datang dan kau sadari aku tak di sana lagi, jangan kau katakan dan tanyakan;
mengapa aku meninggalkan
malam itu hujan tak turun, tapi aku tak mungkin menunggu jemputan yang datang terlalu lama. hingga sampai ada yang datang menawarkan tumpangan, dan aku terlalu letih berdiri sendiri ini, ingin bersandar di tempat yang nyaman.
nanti ketika pagi datang dan kau sadari aku tak di sana lagi, jangan kau katakan dan tanyakan;
mengapa aku meninggalkan
Thursday, August 23, 2012
(2) Barangkali
ada kalanya aku ingin buta
agar tak perlu membaca kata
dalam puisi atau surat cintamu
untuk pelacur jalanan
barangkali aku juga ingin
tuli
agar gema namanya dalam rumah kita
lenyap selamanya
atau mati saja
agar usai semuanya
Jakarta, 14 April, 2012
agar tak perlu membaca kata
dalam puisi atau surat cintamu
untuk pelacur jalanan
barangkali aku juga ingin
tuli
agar gema namanya dalam rumah kita
lenyap selamanya
atau mati saja
agar usai semuanya
Jakarta, 14 April, 2012
(3) Kereta
sakit akan ingatan-ingatan masa lalumu
adalah kereta di peron stasiun.
pergi lalu kembali.
lagi dan lagi.
dan aku ialah bangku tunggu
di peron itu.
selalu di situ, menunggu
meski berdebu dan selalu ditinggalkan.
Jakarta, 14 April, 2012
adalah kereta di peron stasiun.
pergi lalu kembali.
lagi dan lagi.
dan aku ialah bangku tunggu
di peron itu.
selalu di situ, menunggu
meski berdebu dan selalu ditinggalkan.
Jakarta, 14 April, 2012
(4) Jatuh Cinta Sekali Lagi
apa kita perlu jatuh cinta sekali lagi?
untuk jatuh tanpa ragu, seperti rintik hujan.
jatuh tanpa penuh tanda tanya.
perlukah aku jatuh cinta lagi?
pada tubuhmu, belantara rahasia.
pada jalan berlubang, tanpa lampu jalan
Jakarta, 19 Maret 2012
untuk jatuh tanpa ragu, seperti rintik hujan.
jatuh tanpa penuh tanda tanya.
perlukah aku jatuh cinta lagi?
pada tubuhmu, belantara rahasia.
pada jalan berlubang, tanpa lampu jalan
Jakarta, 19 Maret 2012
(5) Kuutus Rindu
kuutus rindu untuk menjemput matamu
biar kumiliki purnama untuk malam ini
kuutus rindu menjelma ombak
agar perahumu segera pulang ke dermaga
rintik hujan mengetuk jendela
mengabarkan kisah resah
Jakarta, 24 Februari, 2012
biar kumiliki purnama untuk malam ini
kuutus rindu menjelma ombak
agar perahumu segera pulang ke dermaga
rintik hujan mengetuk jendela
mengabarkan kisah resah
Jakarta, 24 Februari, 2012
Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar