gambar: benedictachandra.blogspot.com |
(1) Di Tepi Pantai
siapa menerka kita buih ombak yang berkejar di gigir pantai
bergulung-gulung datang dan pergi, lagi dan lagi
siapa mengira kita camar yang menari di dermaga itu
berterbangan di langit lembayung
gadis yang duduk di tepi pantai itu memandang laut dengan seutas senyum dan segelas airmata
Jakarta, 28 November, 2011
bergulung-gulung datang dan pergi, lagi dan lagi
siapa mengira kita camar yang menari di dermaga itu
berterbangan di langit lembayung
gadis yang duduk di tepi pantai itu memandang laut dengan seutas senyum dan segelas airmata
Jakarta, 28 November, 2011
@mentarimeida
(2) Seperti Debu
seperti debu di ujung sepatu
atau yang sekadar hinggap di helai-helai rambutmu
kau lihat sekilas
lantas kau kibas
berlalu, tak berbekas
aku itu bagimu
Bekasi, 18 September, 2011
atau yang sekadar hinggap di helai-helai rambutmu
kau lihat sekilas
lantas kau kibas
berlalu, tak berbekas
aku itu bagimu
Bekasi, 18 September, 2011
@mentarimeida
(3) Sandera
Aku membenci ingatan-ingatan yang datang tanpa undangan.
Ingatan yang seketika membuat aku kehilangan kaki.
Dan mulut menjadi pintu yang kehilangan kunci.
Jiwaku tersandera di separuh malam.
Jakarta, 25 Agustus, 2011
Ingatan yang seketika membuat aku kehilangan kaki.
Dan mulut menjadi pintu yang kehilangan kunci.
Jiwaku tersandera di separuh malam.
Jakarta, 25 Agustus, 2011
@mentarimeida
(4) 16.07.11
maka baringkan jasadku di luas angkasa
akan kupeluk ingatan dan namamu
sebagai kenangan yang antara pernah dan tak pernah kumiliki
namun ada
dan bangunkan aku lagi dengan kecupmu yang bercahaya
di garis pantai dengan lembayung senja
kutemui kau lagi
janji
Bekasi, 16 Juli, 2011
akan kupeluk ingatan dan namamu
sebagai kenangan yang antara pernah dan tak pernah kumiliki
namun ada
dan bangunkan aku lagi dengan kecupmu yang bercahaya
di garis pantai dengan lembayung senja
kutemui kau lagi
janji
Bekasi, 16 Juli, 2011
@mentarimeida
(5) Terlambat
Kenapa datang
Ketika ikat sudah menjadi hambat
Rasaku tak bisa terus menunggu
Untuk dijadikan tawanan
Sementara kau bersemayam saja
Antara dua ingin yang dilema
Ketika aku bukan pilihan
Sibukku membunuhmu
Dan mencari teman berduka
Bekasi, 29 Juni, 2011
Ketika ikat sudah menjadi hambat
Rasaku tak bisa terus menunggu
Untuk dijadikan tawanan
Sementara kau bersemayam saja
Antara dua ingin yang dilema
Ketika aku bukan pilihan
Sibukku membunuhmu
Dan mencari teman berduka
Bekasi, 29 Juni, 2011
@mentarimeida
Sumber: perempuanbulanmei.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar